.

.

Wednesday, December 30, 2015

SIAPA DIA?

Lama aku menyimpan tulisan ini di dalam folder pribadiku, awalnya aku berfikir ini tak akan aku ceritakan kepada siapapun. cukup aku, dia dan Tuhan yang sudah merancang semua alur cerita ini, bahkan aku sudah hampir lupa kalau aku pernah menulis pengalaman pribadiku dengan seseorang yang aku kenal dari Media Sosial, tapi aku menyadari hal-hal yang aku tulis disini adalah bukti aku belajar dengan alam dengan jutaan kemungkinan yang akan terjadi selama aku percaya jika semua yang terjadi ini adalah campur tangan Tuhan. 

         Semua berawal dari Media sosial, disana banyak sudut pandang yang menurut sebagian orang sangat tabu. aku berfikir semua yang terjadi disana adalah pilihan dihup, dan aku tidak pernah menilai semua orang yang ada di sana hanya dengan satu sudut pandang yang mungkin orang lain menilainya buruk. ini hanya hiburan, hanya satu dari beberapa cara aku menghibur diriku sendiri, di media sosial itu aku tidak pernah berharap mengenal mereka lebih jauh ataupun ingin tau apa yang melatar belakangi semua yang mereka lakukan. tapi entah Kenapa ada satu dari mereka yang menarik perhatianku, aku menyebutnya EM, aku ingat ketika pertama kali dia menyapaku, ketika pertama kali kita saling bertukar nomor dan ketika kita saling mengenal satu sama lain. 

            Rasa penasaran yang membayangiku membuat aku semakin ingin tau siapa dia sebenarnya. Disatu sisi aku tak sebebas orang lain untuk bisa mengenal semua perempuan yang aku mau. aku sudah berkomitmen dengan seseorang yg pernah aku ceritakan di postinganku yang dulu, tentang dia dan sikecil yang lucu. Tapi disisi lain aku berhak untuk mengenal semua orang meskipun aku tau itu bukan pilihan yang bisa aku benarkan. sejak aku mengenal EM dan kita saling bertukar Nomor aku semakin tertarik dengan cara dia menyapaku. Seolah olah dia orang yang pandai membuat aku semakin sadar dengan posisi dan kondisiku saat itu. aku sempat membuat keputusan yang sebenarnya aku tidak pernah tau Hasilnya. Posisiku yang saat itu teramat sangat sulit untuk bertahan dengan keadaan, membuat aku berfikir untuk mencari hal baru yang mungkin bisa menyadarkan aku dari kebodohan yang selama ini aku yakini itu baik. saat itu aku masih sangat intens berkomunikasi dengan EM aku berharap bisa lebih mengenal dia karna dialah yg menyadarkan aku untuk meninggalkan hal-hal yang selama ini salah. dia begitu baik dan begitu hangat saat aku berkomunikasi dengannya, aku berfikir dia yg akan jadi teman selama aku perlahan-lahan melupakan kebiasaan dan masalaluku yang dulu. 


          Ternyata benar hal yang terlalu cepat aku putuskan tak akan menghasilkan keputusan yang tepat. Saat itu aku pergi dari Surabaya ke Bali berharap aku bisa bertemu EM 
dan bisa melanjutkan ceritaku tentang apa yang selama ini membuatku berada pada posisi serumit itu. selama kita berkomunikasi dia yang selalu memberikan pilihan untuk aku menentukan jalan hidup yang baru. tapi ternyata semua yang sudah aku harapkan tidak bisa dengan mudah menjadi kenyataan, aku mempercayai segala kemungkinan di dunia ini. aku percaya Tuhan selalu memberikan yang terbaik, dan yang paling tepat untuk ku. sesampainya di Bali, aku merasakan semua kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi ternyata terbukti, aku tak pernah tau EM yang aku maksud itu dimana? mungkin soal waktu, soal kesempatan, dan soal niatan, atau bahkan memang Tuhan merencanakan hal yang lebih baik dari apa yang sebenarnya aku inginkan. 

      Sampai aku memutuskan untuk pulang ke Surabaya aku tidak pernah tau dimana EM berada, dan sampai saat ini dia tak pernah lagi menyapaku dan tak pernah lagi memberikan kabar bahkan tak lagi memberikan kesadaran akan perlunya mementukan pilihan hidup. aku mesih sering melihat Profilnya di Media Sosial itu. dia masih sama seperti dulu, masih membuatku penasaran dan sangat berbeda dari apa yang aku tau disana. aku belajar dari pengalamanku ini, Semua itu Tuhan yang menentukan, aku diberikan kesempatan untuk menentukan apa yang akan aku kerjakan, apa yang aku inginkan, tapi tidak semua akan terjadi begitu saja, semua perjalanan hidup memang membutuhkan pengorbanan, semua keputusan pasti akan mendapati resiko, lebih banyak bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan, itu lebih baik. 
       
          Bersyukur aku bisa mengenal seseorang yang pernah memberiku semangat begitu besar. aku ber terima kasih atas semua pelajaran ini, ini bukan salahmu, aku menyadari apa yang terjadi waktu itu. Semua yang terjadi ini bukan sebuah kegagalan yang harus aku sesali, ini semua adalah cara Tuhan mendidikku mengenal semua kemungkinan dan menerima yang buruk menurutku tapi Terbaik menurut Tuhan. 

"Tuhan, jika memang keadaan ini baik dimatamu, biarlah aku seperti ini, ijinkan aku tetap menganal dia dengan cara yang baik pula"

dan sampai sekarang aku tidak pernah tau siapa dia sebenarnya, yang aku tau dia pernah menyapaku dengan sangat baik.
Semoga ini menjadi baik buatku, menjadi baik buatmu dan suatu saat nanti kita akan bertemu dengan cara yang baik, dan dengan semua Kemungkinan yang ada. Terimakasih Nona EM. kamu adalah satu dari jutaan materi yang Tuhan berikan untuk menjadi pelajaran didalam hidupku. :) 

No comments:

Post a Comment