.

.

Saturday, December 12, 2015

SI KECIL YANG LUCU

Selamat sore kawan, Hampir lebih dari 1 Tahun lamanya saya tidak bercerita disini, kali ini saya akan sedikit bercerita tentang si gadis kecil yang lucu yang belakangan ini turut mewarnai kehidupan saya.
Dia bernama Belva Syaquina Ramadhani, berumur 2tahun 5bulan, si gadis kecil yang malang. berawal dari perjalanan saya yang rumit bak labirin. saya bertemu dengan Yunita purnama Sari mama dari si kecil ini. 
Saat itu saya masih tinggal disemarang, bertemu dan menjalin hubungan dengan Yuni yang orang sebut dia adalah Janmud. tentunya kalian tau apa itu Janmud :D hehehe
saya menjalin hubungan dengan dia pada pertengahan bulan mei 2015, seiring berjalannya waktu saya dengan yuni berpacaran dan memutuskan untuk bersama. dengan kondisi yang carut marut kehidupan tentunya hubungan kami tidak berjalan dengan mulus, banyak ganjalan yang membuat hubungan semakin rumit, banyak faktor yang membuat hubungan itu pecah, dari keluarga, ego, dan sama-sama keras kepala. 
akhirnya selama 3 bulan berjalan tepat pada awal Agustus saya memutuskan untuk mundur dan saya pergi ke Bali. setelah beberapa minggu di Bali dia meminta agar saya kembali dan bisa memperbaiki semuanya. sebagai manusia biasa saya merasa luluh dengan permintaannya, saat itu dia sudah pindah dari Semarang ke Surabaya. dan saya memutuskan untuk menemui dia di Surabaya, setelah semuanya berjalan baik-baik saja, berjalan 2 bulan sifat ego, keras kepala dan semua hal yang membuat hubungan berantakan itu muncul lagi. hanya saja saya mulai menyadari sebab kemarahan dan sifat-sifat dari dia. tidak selang lama dia bilang ingin membawa anaknya yang diasuh neneknya diSemarang untuk dibawa ke Surabaya. dengan kesepakatan A sampai Z akhirnya dia membawa anaknya ke Surabaya, sejak itulah saya mulai harus terbiasa dan mulai dekat baik secara fisik atau sikis dengan Belva, si gadis kecil buah pernikahan Yunita dengan mantan suaminya dulu. 






        Sejak itu 24 jam saya ada untuk sikecil, saya belajar banyak tentang hidup ini. tentang nasehat orang tua dulu, tentang cerita kecil dulu, dan saya paham seberapa besar pengorbanan orang tua saya menjaga dan mendidik saya saat kecil dulu sampai saya bisa sebesar ini.
membuat susu, membersihkan bekas makanan yang tumpah, bertingkah bodoh demi senyum si kecil yang belum mengerti apa apa, sampai membersihkan eeknya dan memandikan. 
Saya merasa ada warna baru di hidup saya, keceriaan yang berbeda dari si kecil, kejengkelan yang lain dan kerinduan kala dia sedang tidak bersama saya. semua itu terasa berbeda. saya sudah menganggap dia seperti anak sendiri.




















Jika Tuhan mengijinkan selamanya bersama tentu tidak satupun dapat menghalanginya, semoga warna yang Tuhan takdirkan untuk ku saat ini, adalah warna terbaik dan menjadi paling baik untukku, untuk Sikecil dan mamanya.

No comments:

Post a Comment