.

.

Thursday, December 24, 2015

RASANYA HARUS AKU MENANGIS

Tak kuasa saya menahan air mata pagi ini. Sekarang Tepat pukul 04.36 Pagi Tanggal 24 Desember 2015 Saya merasa sangat lemah, sangat tidak berdaya untuk melakukan apa-apa, saya merasa saya sangat tidak berguna. didalam hati rasanya sangat sakit,
sangat sedih dengan keadaan yang terjadi sekarang ini. sudah hampir lebih dari satu tahun saya tidak bertemu dengan kakak kandung saya sendiri, selepas kepergian Ayah, dan kepergian Ibu untuk selamanya saya dan kakak saya satu-satunya mencari jalan hidup kita sendiri-sendiri. 

           Dulu memang saya terlalu ambisius dengan apa yang menjadi pola pikir saya pribadi, saya merasa apa yg menjadi ideologi saya adalah paling benar. komunikasi dengan kakak sayapun jadi kurang baik, meskipun tidak ada hal permusuhan diantara kita, hanya saja kita sibuk dengan dunia kita masing-masing. entah apa yang sedang difikirkan kakak saya saat ini... apakah dia ingat masih punya seorang adik yang jauh darinya? jauh dari tempat tinggalnya? mungkin dia mencari aku sekarang dimana? aku disini sedang berjuang kak...seandainya aku bisa...aku pulang kerumah sekarang juga, hadir ditengah-tengah kebahagiaanmu dengan calon kakak iparku.

        Dihari pernikahanmu ini aku sangat bahagia semoga engkau benar-benar menemukan istri yang mampu mendampingimu di Dunia sampai diSurga nanti.Amiin.

Foto kiriman adik keponakan yang menanyakan aku dimana


Disisi lain saya sangat sedih, mengingat dialah satu-satunya saudara kandung yang saya punya. ingin rasanya melepas semua ideologi bodoh ini. idealisme yang sangat membatasi ini. tapi ini semua adalah pengorbanan demi masadepanku kelak. Meskipun dihari pernikahanmu ini aku tak memberikan ucapan ataupun hadir di pesta kebahagiaanmu kak, aku disini selalu mendoakanmu, selalu merindukanmu, selalu mengharapkan semuanya yang terbaik buat kamu. Dulu kamu yang menjagaku saat aku masih belum bisa apa-apa. saat ibu sibuk didapur menyiapkan sarapan buat kita. saat ada yang nakal denganku, kamu selalu siap pasang badan untuk membelaku dan menakut-nakuti mereka. 

       Meskipun jauh disana, Selalu aku mendoakanmu kak, dihari yang Bahagia ini sekaligus hari penyesalanku seumur hidup karna tidak bisa menyaksikan ikrar sucimu menyunting calon kakak iparku. Aku titip salam Buat kakak iparku dan salam Buat Ayah dan Ibu di Surga. maafkan aku Ibu, maafkan aku ayah. aku terlalu ceroboh dengan semua yg dulu pernah aku lakukan, do'amu selalu mengiringi langkahku disini. 

Bahagia Selalu kak, Adikmu tak akan pernah lupa memiliki kakak Sesabar dan sehebat kamu. I love you my Brother.

1 comment:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete